Kalau ditanya tempat liburan asyik di Jogja, mungkin jawabannya cuma Malioboro, Keraton, Parangtritis, Pantai Depok, atau Kaliurang. Padahal ada satu tempat juga yang sebenarnya bisa masuk list daftar tempat yang wajib dikunjungi selama di Jogja.
Namanya Museum Ullen Sentalu atau yang biasa disebut Museum Seni dan Budaya Jawa. Museum ini terletak di Kawasan Wisata Kaliurang #aku sendiri lupa arah jalannya, seingatku kalo kita nemu tugu udang kita belok ke kiri, terus lurus aja ikutin jalan, museumnya ada di kiri jalan pokoknya#. Jika ingin berkunjung ke Museum ini, jangan harap kalian akan menemukan papan besar di depan museum sebagai penunjuk. Kalau ngga salah di depan jalan masuk, hanya ada plang kecil yang bertuliskan Museum Budaya Jawa. Makanya diharapkan untuk memperhatikan jalan dengan seksama. Nah kalau udah nemu tulisan itu, nanti masuk aja. Kalian akan melihat bangunan tinggi, agak keliatan suram plus horor, soalnya banyak tumbuh pohon-pohon tinggi. Belum lagi bangunannya yang emang terbuat dari batu-batu besar dengan kesan tidak terawat cukup mampu menimbulkan efek seram #mungkin maksudnya biar kesan jawa kuno nya dapet#.
Pintu masuk Ullen Sentalu |
Aku sendiri baru sempat berkunjung sekali. Itupun pas di minggu-minggu sebelum pindahan dari Jogja. Kata temen-temen kuliah, tempatnya bagus buat foto-foto. Tapi kesannya angker apalagi selama tour dari satu ruang ke ruang yang lain kita tidak diijinkan mengambil foto, aku sih mikirnya nanti ada yang ngikutin kalo kita foto, hahaha. Padahal kata mbak tour guide nya hal tersebut dikarenakan Museum Ullen Sentalu sudah terdaftar sebagai anggota museum dunia #kalau ngga salah# dan untuk menjaga keaslian barang-barang yang ada di dalamnya.
Museum ini dibuka setiap hari Selasa sampai Minggu dari jam 09.00 – 15.30 WIB dengan harga tiket masuk Rp 25.000,- #bagi wisatawan domestik dan pelajar mancanegara# dan Rp 50.000 #bagi wisatawan mancanegara#. Setelah membeli tiket, kita langsung menuju pintu masuk. Di situ nanti kita akan disambut beberapa penjaga yang salah satu nya akan jadi tour guide kita yang akan menjelaskan tiap-tiap isi ruangan. Yang jadi tour guide nya ini biasanya mbak-mbak dan ramah banget tapi ngasih penjelasannya agak terlalu cepat #huhuuhuuuuw# karena memang untuk tournya sendiri dibatasi waktu hanya selama satu jam, padahal ruangan yang akan kita kunjungi lumayan banyak.
Tiket masuk Ullen Sentalu |
Di ruang pertama atau yang disebut ruang penyambutan kita akan dijelaskan mengenai latar belakang pendirian Ullen Sentalu dan ada beberapa arca, diantaranya adalah arca Dewi Sri yang dikenal dengan simbol kesuburan. Di sini kita akan tahu bahwa nama "Ullen Sentalu" merupakan kependekan dari "ULating bLENcong SEjatiNe TAtaning LUmaku”, artinya nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah meniti kehidupan. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukan wayang kulit yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. merupakan singkatan Bahasa Jawa “
Di ruang-ruang lainnya kita akan melihat seperangkat gamelan asli yang pernah digunakan dalam pertunjukan wayang dan pagelaran tari di Kraton Yogyakarta, ruangan Guwa Sela Giri yang dibuat dari material bangunan batu Merapi, ruangan yang berisi syair-syair dari buku kecil GRAJ Koes Sapariyam (Putri Sultan PB XI, Surakarta), ruang khusus yang dipersembahkan untuk Ratu Mas (Permaisuri Sunan Paku Buwana X), berbagai macam corak batik, dan masih banyak lagi yang lain.
Yang paling aku suka sih pas berkunjung ke ruang Syair untuk Tineke (GRAJ Koes Sapariyam), soalnya ngga cuma syair tapi ada juga surat bahkan puisi cinta. Semuanya asli tulisan tangan beliau. Selain itu juga ada surat dari teman dan saudara beliau.
Diakhir tour, nanti kita akan dipersilahkan di suatu ruangan dan disuguhi minuman yang merupakan resep warisan Gusti Kanjeng Ratoe Mas (Putri Sultan Hamengku Buwono VII). Minuman ini dipercaya memberi kesehatan dan awet muda. Kalo kata tour guide ku sih bahannya rempah2, jahe, sama apalagi lupa #pokoknya dari 7 bahan alami.
Nah dari ruangan yang terakhir tadi, kita sudah diperkenankan untuk mengambil foto. Meskipun cuma bisa foto di sepanjang area taman hingga menuju pintu keluar, tapi pemandangan yang disuguhkan benar-benar keren karena ada hutan alami dan beberapa patung-patung. Pokoknya bener-bener ngga rugi deh berkunjung di sini. Oh iya alamatnya di Jalan Boyong Taman Wisata Kaliurang dan museum ini tetap buka pada hari libur nasional.
. Di ruangan terakhir
|
No comments:
Post a Comment